Wednesday 10 February 2016

JEJAK PUDAR KI AGENG KAROTANGAN

Beberapa tulisan yang lalu dengan berani saya menyebut Pager redi alias Pager Gunung adalah merujuk pada sebuah nama daerah di Kecamatan Bulu Kabupaten Temanggung, Setelah sekian waktu berkutat untuk mencari sosok Ki Ageng Karotangan yang telah menurunkan tokoh-tokoh besar pada zamannya, sekelas Tumenggung Pronotoko I alias Adipati Mondoroko II yang menjadi patih Amangkurat II, Pronotoko II atau Arya Sindurejo I yang duduk menjadi patih Amangkurat II selama bertahun-tahun mengabdi hingga memunculkan kisah cinta Raden Ayu Lembah, Kemudian Adipati Sindurejo II dan Adipati Sindurejo III. Ternyata asumsi saya tersebut salah besar. Karena Pagergunung di Kecamatan Bulu, Kabupaten Temanggung tidak ada sama sekali ditemukan rekam jejak mengenai Ki Ageng Karotangan maupun keturunannya dari Klan Pagergunung.

Mengapa perlu membahas mengenai sosok Ki Ageng Karotangan. Dalam jejak rekam Wongsocitro alias Mangkuyudo, Ki Ageng Karotangan ini adalah juga moyangnya, walau dari silsilah versi Mangkunegaran Ki Ageng Manguneng yang merupakan anak Ki Ageng Karotangan-selain Ki Ageng Sutomarto I atau dalam versi Mangkunegaran Kyai Sutogati.

Makam Patih Sindurejo I di Paremono, Mungkid, Magelang

Bila mencari petilasan makam ki Ageng Karotangan maka akan ditemukan 2 komplek pemakaman, yaitu Pemakaman Paremono di Kecamatan Mungkid Kabupaten Magelang dan komplek Pemakaman Pager gunung di Piyungan, Kabupaten Bantul. Yang mana yang lebih valid?

Ini teori saya, dan setiap teori bisa dibantahkan dengan menggunakan sumber-sumber yang lebih otentik daripada sumber yang menjadi pegangan saya saat ini. Karena tidak ada yang mutlak dalam menentukan sejarah yang telah terjadi ratusan tahun yang lalu. Kita cuma bisa mengira-ira dan mencoba membayangkan saja.

Teori saya, Ki Ageng Karotangan sebagai pembuka klan Pager Gunung berada di Piyungan-Bantul-Yogyakarta. Dengan Asumsi:
1. Daerah tersebut benar-benar bernama Pager Gunung, tidak seperti Mungkid yang jauh dari daerah yang bernama Pager Gunung.
2. Daerah sekitar Pager Gunung yang ada di Piyungan bantul ditemukan nama desa seperti: Karang Gayam, Karang Plasa yang menurut Babad Pagergunung merupakan anak keturunan Ki Ageng Karotangan. Sementara daerah Paremono tidak ditemukan nama-nama desa tersebut.
3. Makam di Piyungan= Ki Ageng Karotangan/Karutangan, Ki Joko Pagergunung/Sutomarto I dan Ki Mondoleko. Khusus untuk ki Mondoleko bisa jadi merujuk pada sosok Pronotoko I yang diberi nama Mondoroko oleh Amangkurat II. Tokoh ini menghilang tidak disebut dalam babad Tanah Djawi pada zaman Amangkurat II pasca kekalahan Trunojoyo, sedang amangkurat II awal pemerintahannya belum punya kraton karena Plered masih dikuasai adiknya Pangeran Puger. Sementara di Mungkid disebutkan ada Makam Arya Sindurejo dan sanak famili serta keturunannya.
4. Ki Ageng Karotangan adalah saudara Ki Ageng Pemanahan, dan Ki Ageng Pemanahan diberi tanah oleh Hadiwijaya/raja Pajang tanah Mentaok/Mataram yang berada di Yogyakarta sekarang. 

Makam Ki Ageng Karutangan, Pagergunung, Sitimulya, Piyungan Bantul

Bila Teori saya bisa diruncingkan, maka kemungkinan pada periode Ki Ageng Karotangan dan generasi awalnya, mereka berdomisili di Pager Gunung Desa Sitimulya, Piyungan, Bantul. Namun pada generasi berikutnya, pada era Kartasura dan Surakarta Klan Pagergunung ini bergeser ke wilayah Magelang atau tepatnya Mungkid. Sehingga diwilayah Magelang ada sebutan Pagergunung di wilayah Temanggung juga ada. Seperti halnya anak keturunan Ki Ageng Karotangan yang satunya, Ki Ageng Manguneng, yang bergeser ke wilayah Kedu utara/Kedhu Payung. Yang kemudian menurunkan tokoh Wongsocitro alias Mangkuyudo Kedu yang Pertama.

Mengapa diwilayah Jogja/Bantul? Teori yang masuk akal adalah, Ki Ageng Pemanahan diberi tanah perdikan Mentaok/Mataram oleh Hadiwijaya didaerah Yogyakarta. Bisa saja karena masih kerabat Ki Ageng Karotangan juga mendiami wilayah tersebut. Dan Ki Ageng Nis/Ngenis/Enis domisilinya di Laweyan Solo. Solo dulu/zaman Demak tentu berbeda dengan solo zaman Kartasura/Surakarta. Kemungkinan Laweyan adalah daerah perdagangan pada zaman Pajang dan dibawah Pajang. 

Gerbang Makam Ki Ageng Nis di Laweyan Solo, sumber Aroengbinang project.com
Apapun itu, Teori ini hanya hasil analisa dari kajian beberapa sumber yang kemungkinan masih kurang dari cukup karena masih banyak sumber-sumber lain yang baik tertulis maupun tidak yang belum saya ketahui. Harapannya dengan kajian kecil ini bisa menjadi sharing pemikiran dan menambah pengetahuan. 

Tanpa tendensi hanya sekedar mengembarakan analisa dan belajar menyimpulkan sebuah teori.

21 comments:

  1. Selamat siang mas, saya tertarik dengan tulisannya mas:)sebab pertanyaan - pertanyaan ketika saya mendapati dan kemudian saya tulis di blog saya tentang siapakah patih sindurejo sekaligus silsilahnya kini agak tercerahka. jika mas baca di blog saya mengenai Makam Agung Paremono (http://himahos.blogspot.co.id/2014/07/pentingnya-penetapan-situs-makam.html) Tulisan saya terkait dengan silsilah sangat masih bisa ditepis mas karena tulisan saya bukan merupakan temuan melainkan hanya deskripsi terkait apa yang ada terkait dengan temuan cerita turun temurun masyarakat sekitar.
    Kalau terkait dengan daerah bernama pager gunung di desa paremono ada, namun bukan nama wilayah tetapi nama bukit di sebelah utara makam Agung Paremono. Terimakasih,

    ReplyDelete
  2. menarik mas rendi... mbok saya diberi info2 mengenai Paremono

    ReplyDelete
  3. datang langsung saja mz ke paremono....alamat trojayan rt 3/ rw 3 , paremono mungkid, magelang...ketemu pak widodo atau pak rohmad ardani yg tau detail2 sejarahnya

    ReplyDelete
  4. Datang saja ke paremono mas...lebih jelasnya

    ReplyDelete
  5. Mas hari Senin tgl 22 Mei 2017, (tgl 25 Ruwah) perkenan kalau datang ke makam agung paremono mau ada nyadranan. Pasti dari pihak pengurus makam akan sangat terbantu jika ada komparasi analisis dr mas. Sejauh ini dr pihak kami juga sedang menyusun kumpulan data terkait sepak terjang ki ageng karotangan. Rahayuu

    ReplyDelete
  6. Siap mas... Insalloh kalo ad waktu sya main ke paremono.

    ReplyDelete
  7. Mas minta alamat lengkap makam ki ageng karotangan....
    Terimakasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mnurut tiyang paremono dimungkid magelang mas
      Menurut buku babad kedu pagergunung yg sempat sya baca di daerah pagergunung bantul.
      Blum berani memastikan mas... Soalnya menyangkut keyakinan orng pda pesarean

      Delete
  8. Saya sudah lama mencari makam ki ageng karutangan putra ki ageng enis...
    Tapi sampe saat ini belom ketmu...mohon info mas...alamat lengkapnya..

    ReplyDelete
  9. Alamat di trojayan, rt 3 , rw 3, paremono, mungkid, magelang, pesarean agung paremono/ setono....di makam tersebut ada makam kyai ageng karotangan, Mondaraka, sindureja 1, sindureja 2/ rm gerit, Kleting kuning, dan saudara2nya,r sukra, dan madih bnyak nisan2 kuno jmn mataram krng lbh ada ratusan nisan kuno...dan ada pohon gandek/ nagasari jg.

    ReplyDelete
  10. Datang langsung aj ke trojayen

    ReplyDelete
  11. Tgl 1 Mei 2019 KRG Moeng sampun sowan nyadran di pusara makam ki Ageng Karotangan paremono.. cobi tingali di dusun Trojayan ds paremono

    ReplyDelete
    Replies
    1. salam taklim saking tiyang bodo sek sok tau saking tlatah kedu

      Delete
  12. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  13. Nuwun sembah sewu,
    Tulisan menika dereng sempat kulo edit.
    Murni, tulisan menika asumsi/hipotesis kulo kiyambak. Jadi sangat sangat bisa sekali dibantah... Makanya dg nyuwun agunging pangaksami mohon dikoreksi dan diberi masukkan.sukkur dg referensi yg bisa menguatkan.

    Yg pasti: makam kluarga trah pronontoko alias sindurejo 1 ada di paremono

    ReplyDelete
  14. Informasi yang cukup bermanfaat, kalau boleh bertanya, di makam Kyai Ageng Karotangan yang ada di Bantul juga terdapat makam Raden Tumenggung Mangun Negara, lalu adakah hubungan kusus antara Raden Tumenggung Mangun Negara dengan Kyai Ageng Karotangan?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mbok menawi wonten
      Permasalahan yg sering tjadi, tdk cuma di makam2 diwilayah kulo (temanggung) adlh kurangnya catatan shingga generasi berikutnya buta ketika mau menelusuri. Akhirnya pihak2 yg punya kepentingan memanfaatkan...
      Cobi pados buku trah pagergunung bantul yg lebih lengkap merekam soal ki ageng karotangan mas

      Delete