Beberapa tulisan yang lalu dengan berani saya menyebut Pager redi alias Pager Gunung adalah merujuk pada sebuah nama daerah di Kecamatan Bulu Kabupaten Temanggung, Setelah sekian waktu berkutat untuk mencari sosok Ki Ageng Karotangan yang telah menurunkan tokoh-tokoh besar pada zamannya, sekelas Tumenggung Pronotoko I alias Adipati Mondoroko II yang menjadi patih Amangkurat II, Pronotoko II atau Arya Sindurejo I yang duduk menjadi patih Amangkurat II selama bertahun-tahun mengabdi hingga memunculkan kisah cinta Raden Ayu Lembah, Kemudian Adipati Sindurejo II dan Adipati Sindurejo III. Ternyata asumsi saya tersebut salah besar. Karena Pagergunung di Kecamatan Bulu, Kabupaten Temanggung tidak ada sama sekali ditemukan rekam jejak mengenai Ki Ageng Karotangan maupun keturunannya dari Klan Pagergunung.
Mengapa perlu membahas mengenai sosok Ki Ageng Karotangan. Dalam jejak rekam Wongsocitro alias Mangkuyudo, Ki Ageng Karotangan ini adalah juga moyangnya, walau dari silsilah versi Mangkunegaran Ki Ageng Manguneng yang merupakan anak Ki Ageng Karotangan-selain Ki Ageng Sutomarto I atau dalam versi Mangkunegaran Kyai Sutogati.
Makam Patih Sindurejo I di Paremono, Mungkid, Magelang |
Bila mencari petilasan makam ki Ageng Karotangan maka akan ditemukan 2 komplek pemakaman, yaitu Pemakaman Paremono di Kecamatan Mungkid Kabupaten Magelang dan komplek Pemakaman Pager gunung di Piyungan, Kabupaten Bantul. Yang mana yang lebih valid?
Ini teori saya, dan setiap teori bisa dibantahkan dengan menggunakan sumber-sumber yang lebih otentik daripada sumber yang menjadi pegangan saya saat ini. Karena tidak ada yang mutlak dalam menentukan sejarah yang telah terjadi ratusan tahun yang lalu. Kita cuma bisa mengira-ira dan mencoba membayangkan saja.
Teori saya, Ki Ageng Karotangan sebagai pembuka klan Pager Gunung berada di Piyungan-Bantul-Yogyakarta. Dengan Asumsi:
1. Daerah tersebut benar-benar bernama Pager Gunung, tidak seperti Mungkid yang jauh dari daerah yang bernama Pager Gunung.
2. Daerah sekitar Pager Gunung yang ada di Piyungan bantul ditemukan nama desa seperti: Karang Gayam, Karang Plasa yang menurut Babad Pagergunung merupakan anak keturunan Ki Ageng Karotangan. Sementara daerah Paremono tidak ditemukan nama-nama desa tersebut.
3. Makam di Piyungan= Ki Ageng Karotangan/Karutangan, Ki Joko Pagergunung/Sutomarto I dan Ki Mondoleko. Khusus untuk ki Mondoleko bisa jadi merujuk pada sosok Pronotoko I yang diberi nama Mondoroko oleh Amangkurat II. Tokoh ini menghilang tidak disebut dalam babad Tanah Djawi pada zaman Amangkurat II pasca kekalahan Trunojoyo, sedang amangkurat II awal pemerintahannya belum punya kraton karena Plered masih dikuasai adiknya Pangeran Puger. Sementara di Mungkid disebutkan ada Makam Arya Sindurejo dan sanak famili serta keturunannya.
4. Ki Ageng Karotangan adalah saudara Ki Ageng Pemanahan, dan Ki Ageng Pemanahan diberi tanah oleh Hadiwijaya/raja Pajang tanah Mentaok/Mataram yang berada di Yogyakarta sekarang.
Makam Ki Ageng Karutangan, Pagergunung, Sitimulya, Piyungan Bantul |
Bila Teori saya bisa diruncingkan, maka kemungkinan pada periode Ki Ageng Karotangan dan generasi awalnya, mereka berdomisili di Pager Gunung Desa Sitimulya, Piyungan, Bantul. Namun pada generasi berikutnya, pada era Kartasura dan Surakarta Klan Pagergunung ini bergeser ke wilayah Magelang atau tepatnya Mungkid. Sehingga diwilayah Magelang ada sebutan Pagergunung di wilayah Temanggung juga ada. Seperti halnya anak keturunan Ki Ageng Karotangan yang satunya, Ki Ageng Manguneng, yang bergeser ke wilayah Kedu utara/Kedhu Payung. Yang kemudian menurunkan tokoh Wongsocitro alias Mangkuyudo Kedu yang Pertama.
Mengapa diwilayah Jogja/Bantul? Teori yang masuk akal adalah, Ki Ageng Pemanahan diberi tanah perdikan Mentaok/Mataram oleh Hadiwijaya didaerah Yogyakarta. Bisa saja karena masih kerabat Ki Ageng Karotangan juga mendiami wilayah tersebut. Dan Ki Ageng Nis/Ngenis/Enis domisilinya di Laweyan Solo. Solo dulu/zaman Demak tentu berbeda dengan solo zaman Kartasura/Surakarta. Kemungkinan Laweyan adalah daerah perdagangan pada zaman Pajang dan dibawah Pajang.
Gerbang Makam Ki Ageng Nis di Laweyan Solo, sumber Aroengbinang project.com |
Apapun itu, Teori ini hanya hasil analisa dari kajian beberapa sumber yang kemungkinan masih kurang dari cukup karena masih banyak sumber-sumber lain yang baik tertulis maupun tidak yang belum saya ketahui. Harapannya dengan kajian kecil ini bisa menjadi sharing pemikiran dan menambah pengetahuan.
Tanpa tendensi hanya sekedar mengembarakan analisa dan belajar menyimpulkan sebuah teori.
Selamat siang mas, saya tertarik dengan tulisannya mas:)sebab pertanyaan - pertanyaan ketika saya mendapati dan kemudian saya tulis di blog saya tentang siapakah patih sindurejo sekaligus silsilahnya kini agak tercerahka. jika mas baca di blog saya mengenai Makam Agung Paremono (http://himahos.blogspot.co.id/2014/07/pentingnya-penetapan-situs-makam.html) Tulisan saya terkait dengan silsilah sangat masih bisa ditepis mas karena tulisan saya bukan merupakan temuan melainkan hanya deskripsi terkait apa yang ada terkait dengan temuan cerita turun temurun masyarakat sekitar.
ReplyDeleteKalau terkait dengan daerah bernama pager gunung di desa paremono ada, namun bukan nama wilayah tetapi nama bukit di sebelah utara makam Agung Paremono. Terimakasih,
menarik mas rendi... mbok saya diberi info2 mengenai Paremono
ReplyDeletedatang saja ke paremono mas
ReplyDeletedatang langsung saja mz ke paremono....alamat trojayan rt 3/ rw 3 , paremono mungkid, magelang...ketemu pak widodo atau pak rohmad ardani yg tau detail2 sejarahnya
ReplyDeleteDatang saja ke paremono mas...lebih jelasnya
ReplyDeleteDatang saja ke paremono
ReplyDeleteMas hari Senin tgl 22 Mei 2017, (tgl 25 Ruwah) perkenan kalau datang ke makam agung paremono mau ada nyadranan. Pasti dari pihak pengurus makam akan sangat terbantu jika ada komparasi analisis dr mas. Sejauh ini dr pihak kami juga sedang menyusun kumpulan data terkait sepak terjang ki ageng karotangan. Rahayuu
ReplyDeleteSiap mas... Insalloh kalo ad waktu sya main ke paremono.
ReplyDeleteMas minta alamat lengkap makam ki ageng karotangan....
ReplyDeleteTerimakasih
Mnurut tiyang paremono dimungkid magelang mas
DeleteMenurut buku babad kedu pagergunung yg sempat sya baca di daerah pagergunung bantul.
Blum berani memastikan mas... Soalnya menyangkut keyakinan orng pda pesarean
Saya sudah lama mencari makam ki ageng karutangan putra ki ageng enis...
ReplyDeleteTapi sampe saat ini belom ketmu...mohon info mas...alamat lengkapnya..
mpun dijawab mas dwi hernawan
DeleteAlamat di trojayan, rt 3 , rw 3, paremono, mungkid, magelang, pesarean agung paremono/ setono....di makam tersebut ada makam kyai ageng karotangan, Mondaraka, sindureja 1, sindureja 2/ rm gerit, Kleting kuning, dan saudara2nya,r sukra, dan madih bnyak nisan2 kuno jmn mataram krng lbh ada ratusan nisan kuno...dan ada pohon gandek/ nagasari jg.
ReplyDeletenah niki... joss
DeleteDatang langsung aj ke trojayen
ReplyDeleteTgl 1 Mei 2019 KRG Moeng sampun sowan nyadran di pusara makam ki Ageng Karotangan paremono.. cobi tingali di dusun Trojayan ds paremono
ReplyDeletesalam taklim saking tiyang bodo sek sok tau saking tlatah kedu
DeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteNuwun sembah sewu,
ReplyDeleteTulisan menika dereng sempat kulo edit.
Murni, tulisan menika asumsi/hipotesis kulo kiyambak. Jadi sangat sangat bisa sekali dibantah... Makanya dg nyuwun agunging pangaksami mohon dikoreksi dan diberi masukkan.sukkur dg referensi yg bisa menguatkan.
Yg pasti: makam kluarga trah pronontoko alias sindurejo 1 ada di paremono
Informasi yang cukup bermanfaat, kalau boleh bertanya, di makam Kyai Ageng Karotangan yang ada di Bantul juga terdapat makam Raden Tumenggung Mangun Negara, lalu adakah hubungan kusus antara Raden Tumenggung Mangun Negara dengan Kyai Ageng Karotangan?
ReplyDeleteMbok menawi wonten
DeletePermasalahan yg sering tjadi, tdk cuma di makam2 diwilayah kulo (temanggung) adlh kurangnya catatan shingga generasi berikutnya buta ketika mau menelusuri. Akhirnya pihak2 yg punya kepentingan memanfaatkan...
Cobi pados buku trah pagergunung bantul yg lebih lengkap merekam soal ki ageng karotangan mas